10 Buku Non Fiksi Indonesia yang Wajib Dibaca

Buku non fiksi adalah salah satu cara terbaik untuk memahami dunia di sekitar kita. Mereka menghadirkan beragam pengetahuan, pandangan, dan pemikiran yang dapat menginspirasi, mendidik, dan mengubah cara kita memandang hal-hal. Di Indonesia, ada banyak penulis yang telah menciptakan karya-karya non fiksi yang mengesankan, menggali berbagai aspek budaya, sejarah, sosial, dan politik negara ini. Berikut adalah 10 buku non fiksi Indonesia yang wajib dibaca:

1. “Bumi Manusia” oleh Pramoedya Ananta Toer

Buku klasik ini adalah bagian pertama dari tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Melalui kisah perjuangan Minke, seorang intelektual muda pada masa penjajahan Belanda, pembaca akan dibawa ke dalam dunia penuh konflik dan perubahan pada awal abad ke-20. Buku ini membantu kita memahami sejarah Indonesia dan perjuangan rakyatnya melawan penjajahan.

2. “Negeri 5 Menara” oleh Ahmad Fuadi

Buku ini adalah kisah inspiratif seorang pemuda dari pedalaman Sumatera yang pergi meraih mimpi melalui pendidikan di Pondok Madani, sebuah pesantren di Jawa Barat. Buku ini mengangkat tema pendidikan, kehidupan di pesantren, dan perjuangan seseorang untuk mencapai cita-cita.

3. “Indonesia Etc.: Exploring the Improbable Nation” oleh Elizabeth Pisani

Buku ini ditulis oleh seorang jurnalis dan peneliti yang menjelajahi Indonesia selama bertahun-tahun. Pisani memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan sehari-hari, budaya, politik, dan dinamika sosial Indonesia dengan cara yang penuh humor dan pengamatan tajam.

4. “The Rainbow Troops” oleh Andrea Hirata

Buku ini adalah autobiografi fiksi yang menggambarkan pengalaman penulis saat belajar di SD Muhammadiyah, sebuah sekolah di pulau Belitong. Kisah-kisah lucu, mengharukan, dan inspiratif di dalamnya menjadikan buku ini sebuah bacaan yang wajib untuk semua generasi.

5. “Max Havelaar” oleh Multatuli (Eduard Douwes Dekker)

Buku ini, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1860, adalah sebuah novel yang menggambarkan kondisi kejam di koloni Hindia Belanda dan penghisapan rakyat Indonesia oleh pemerintah kolonial. Buku ini memainkan peran penting dalam memunculkan kesadaran atas perlakuan brutal kolonial.

6. “The Killing of Timor” oleh Jill Jolliffe

Buku ini membongkar kekejaman yang terjadi di Timor Timur (sekarang Timor Leste) selama invasi Indonesia pada tahun 1975. Jill Jolliffe adalah seorang jurnalis yang melaporkan peristiwa tersebut secara mendalam, dan buku ini membantu mengungkap fakta-fakta penting tentang tragedi tersebut.

7. “Indonesia: Etc.” oleh Richard Lloyd Parry

Buku ini adalah hasil pengamatan seorang koresponden lama di Asia tentang Indonesia. Parry membahas berbagai topik, mulai dari perburuan komodo hingga perdagangan manusia, dan memberikan pandangan yang menarik tentang negara ini yang begitu beragam.

8. “The Land of Five Towers: A Childhood in the Jungles of Sumatra” oleh Ahmad Fuadi

Buku ini adalah pengalaman pribadi Ahmad Fuadi yang menggambarkan masa kecilnya di pedalaman Sumatera. Buku ini menghadirkan gambaran indah tentang alam Indonesia yang epik dan kehidupan masyarakat di pedalaman.

9. “This Earth of Mankind” oleh Pramoedya Ananta Toer

Buku kedua dalam tetralogi Buru, “This Earth of Mankind” mengikuti perjalanan Minke, karakter utama, dalam menghadapi konflik etnis, kasta, dan penjajahan. Buku ini menggambarkan perjuangan individu untuk kebebasan dan martabat dalam masa yang sulit.

10. “Pulang” oleh Leila S. Chudori

Buku ini mengisahkan kisah keluarga yang terpisah akibat peristiwa 1965 di Indonesia. Dengan latar belakang sejarah politik dan sosial yang gelap, buku ini menjelajahi tema-tema seperti kehilangan, perpisahan, dan perjuangan mencari keadilan.

Buku-buku di atas adalah contoh karya non fiksi Indonesia yang dapat memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah, budaya, dan masyarakat Indonesia. Membaca buku-buku ini adalah cara yang baik untuk menghargai kekayaan intelektual dan warisan budaya negara ini.